Kamis, 26 Maret 2015

SELAMAT DATANG DI DUNIA LAJANG
ANDA MERASA TAK BUTUH PACAR (SETIDAKNYA SAAT INI) DAN AMAT MENIKMATI KEBEBASAN ANDA? JOIN THE CLUB!!


Anggapan “hidup melajang begitu nikmat” tak cuma milik mereka yang tak punya pasangan. Mereka yang sudah punya pasangan pun kadang-kadang masih mengaku dirinya lajang. Dr. Pam Spurr, psikolog dan penulis buku The Dating Survival Guide membagi kaum lajang menjadi empat tipe. Simak dan temukan tipe Anda J
1. Si Penceramah
Tipe lajang yang satu ini punya semboyan “JO-JO-BA” alias Jomblo Jomblo Bahagia. Ia tak pernah lupa berkampanye tentang keasyikan hidup melajang pada semua orang yang dikenal. Mulai dari membicarakan kebebasan makan tanpa harus khawatir bakalan gemuk, jadwal clubbing (nongkrong istilah sederhananya he he he)yang perlu di ACC pacar, sampai keleluasan bergaul dengan siapapun tanpa mempedulikan status. Ia juga sering dengan semangat menghimbau teman-temannya untuk meninggalkan pacar mereka dan menikmati dunia lajang bersamanya. Namun!!! Si “ceramah” ini tak akan berlangsung lama. Soalnya, setelah punya pacar baru, ia akan segera lupa akan semua “khotbah” yang pernah diucapkannya dan menikmati masa-masa berpacaran. HUUUU!
Tipe ini bisa dibilang mempunyai kepribadian ganda. “Di satu pihak, ia sadar bahwa pria bukanlah segalanya dalam hidup. Di sisi lain, ia tak bisa hidup tanpa pria. Tipe ini sebenarnya ingin terlihat begitu mandiri. Hanya saja matanya tak pernah absen mencari mangsa, kata Dr. Pam Spurr.
Jika Anda si Penceramah :
-        Coba jalin hubungan tanpa status dengan seorang pria dan tak perlu memaksa diri untuk serius dengannya.
-    Eksplorasi lagi hidup Anda dan temukan berbagai hal baru yang bisa dikerjakan. Terlalu sering berganti pacar bisa membuat Anda kurang mengembangkan diri.
-      Saat bertemu dengan pria “baru”, hapus kata “berpacaran” dalam kamus ingatan Anda.
-        Hentikan hasrat ingin terlihat Hebat tanpa pacar. Jujur sajalah.
2. Si Putus Asa
Bagi lajang yang satu ini, hari-hari tanpa seorang pacar laksana ulang tahun tanpa kemeriahan (haduuuh lebay). Perempuan tipe satu ini tak pernah mau absen untuk ikut acara Gaul. Dalam hati, ia berharap bisa bertemu dengan seorang pria ganteng di detik-detik terakhir, yang kemudian potensial untuk dijadikan pacarnya. Tipe satu ini juga sering tertangkap basah sedang menatap nanar ke arah etalase toko yang memajang gaun pengantin. Baginya amat sulit untuk mewujudkan mimpi bersanding di pelaminan, karena ia sendiri tak tau pasti siapa pria yang akan potensial mendampinginya. Semua kisah cintanya selalu dibumbui dengan dalih, “ Lebih baik pacaran dengannya daripada tak punya sama sekali.” Akibatnya, hidupnya dilalui dengan pria satu ke pria yang lainnya. Dibalik perilakunya, si Putus Asa sangat minder dan rendah diri. Wanita macam ini umumnya menacri pacar untuk mengisi kekosongan hatinya. Jadi tak heran apabila hubungan yang dijalaninya tak pernah langgeng. Semua pria yang jadi pacarnya bisa menangkap rasa putus asa yang selalu ia perlihatkan. Bukan mustahil, para pacarnya itu akan mencari keuntungan dari kerapuhan jiwanya.
Jika Anda si Putus Asa :
-        Jangan langsung jatuh hati pada seorang pria pada saat pertama kali bertemu.
-        Lepaskan diri dari ketergantungan Anda pada pria. Perbanyak kegiatan.
-        Perhatikan tingkah laku orang lain saat sedang putus asa. Lalu, ingatkan diri Anda untuk tidak menjadi seperti orang itu.
3. Si Tak Pernah Puas
Lajang yang satu ini punya motto hidup “Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau.” Hubungan yang dijalaninya dengan seorang pria tak membuatnya menghentikan kebiasaanyauntuk mencari pria lain. Wanita tipe ini sepertinyatak pernah puas dan bahagia dengan kekasih yang dimilikinya. Di lubuk hati yang terdalam, ia punya rasa takut kalau apa yang ia miliki bukanlah yang terbaik. Saat bercerita pada sahabatnyatentang sang pacar, ia selalu berkata “Sejujurnya, sepertinya pacar saya tak memahami saya.” Dr. Pam Spurr menganggap tipe wanita ini adalah orang yang tak mau berpijak pada kenyataan di masa kini. Tipe ini amat menyukai suasana romantis, tapi saat memadu kasih ia selalu gelisah dan tak bisa menerima konsekuensi hidup berpasangan.
Jika Anda si Tak Pernah Puas :
-      Buatlah sebuah daftar yang berisi sisi-sisi positif dari hubungan cinta yang sedang Anda jalani. Baca daftar itu setiap hari.
-       Ciptakan getar-getar cinta baru untuk memperbarui hubungan dengan pasangan.
-   Bersikaplah lebih “membumi”. Saat Anda sedang mengkhayalkan seorang pacar yang lebih baik dari yang sekarang, ingat juga kalau orang tersebut juga punya kebiasaan buruk yang harus Anda terima.
-    Beritahu pasangan mengenai hubungan yang Anda inginkan (saling terbuka), agar ia pun bisa mewujudkannya untuk Anda.
4. Si Selamanya Lajang
Tipe yang satu ini sepertinyatelah menghilangkan semua harapannya untuk punya seorang kekasih. Ia lebih suka menikmati kesendiriannya, misalnya menghabiskan waktu akhir pekan dengan menonton tv sampai pagi. Acara “ berburu” pria tak pernah masuk dalam agendanya. Tipe lajang seperti ini umumnya baru saja mengalami akhir hubungan yang amat pahit. Karenanya ia pensiun dari gemerlapnya dunia lajang dan memilih untuk mengasingkan diri. Lambat laun, ia pun lupa akan getar rasa yang timbul saat punya kekasih.
Jika Anda si Selamanya Lajang :
-        Bujuk diri Anda untu memulai membuka diri pada kehidupan di luar.
-        Bangun kembali rasa percaya diri Anda.
-       Ingat kembali sisi-sisi indah yang telah Anda dapat saat punya pacar dan lupakan pengalaman buruk Anda bersamanya.
-        Perbanyak sosialisasi dengan orang-orang baru.


From : cosmopolitan (Fun Fearless Female) agustus 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar