MENGENAL ROTI
Semuanya
jelas tau kan apa itu roti, bentuknya dan rasanya. Roti adalah makanan yang
terbuat dari tepung terigu, air dan ragi yang pembuatannya melalui tiga tahap
yaitu tahaap pengulenan, tahap fermentasi (pengembangan) dan proses pemanggangan
dalam oven. Bahan dan proses-proses yang dilaluinya tersebut membuat roti
mempunyai tekstur yang khas.
A.
SEJARAH
ROTI
Roti
berasal dari negara Mesir Kuno ribuan tahun lampau. Orang mesir kuno mengolah
tepung gandum menjadi roti gepeng yang dipanggang di atas batu yang dipanaskan.
Orang-orang Yunani dan Romawi kemudian membuat roti dengan cara dan bahan yang
kahs menurut daerah setempat.
Pada abad
pertengahan, di Eropa mulai dikembangkan cara pembuatan roti yang lebih modern,
seperti misalnya roti menjadi lebih harum dan lembut karena diperkaya dengan
susu dan kuning telur. Dan kini roti dibuat oleh bakery atau pabrik roti dengan
peralatan yang modern. Jenis roti pun ada banyak macamnya, ada yang kecil
hingga besar, ada yang empuk, ada yang keras luarnya tapi empuk didalamnya, ada
yang gepeng, ada yang besar mengembang. Campuran ataupun isinya pun beraneka
macam, ada kismis, coklat, buah kering, keju, vla dan selai buah.
B.
JENIS
ROTI
Setiap negara
mempunyai jenis roti, dengan bentuk dan rasa yang sesuai dengan kebudayaannya.
Di negara Mexico, roti dibuat dari jagung diantaranya yang populer yaitu
Tortilla (nanti aku bahas juga secara detail mengenai Tortilla, hehehe). Di
Arab, dikenal roti gepeng besar yang berongga di dalamnya, disebut roti pita.
Bakpao dan mantao yang cukup populer di Indonesia, ternyata merupakan rotinya
orang China. Roti orang Prancis biasa disebut roti baguette dan permukaan dari
roti ini sangat keras dan bisa untuk mementung orang karena bentuknya memang
seperti tongkat pak satpam. Upsst, tapi jangan ya (kata pak Ustadz, engga baik,
hehehe). Di Jerman juga ada roti khasnya yaitu German bread yang bentuknya juga
cukup besar.
Dilihat
dari cara pengolahan akhirnya, roti dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
roti yang dikukus, yang digoreng dan yang dipanggang. Bakpao dan mantao adalah
contoh roti yang dikukus. Donat dan panada adalah contoh roti yang digoreng.
Sedangkan aneka roti tawar, roti manis, pita bread, baguette adalah roti yang
dipanggang.
C.
TIPS
PEMBUATAN ROTI
ROTI
Bahan
baku roti
Bahan baku
roti dapat dikelompokkan sebagai berikut :
·
Bahan
pokok yaitu : tepung terigu, ragi roti, air dan garam.
·
Bahan
penambah rasa yaitu : gula, garam, lemak/minyak, susu dan telur.
· Bahan
tambahan antara lain : zat pengawet makanan dengan batas yang ditentukan.
Fungsi
bahan
· Tepung
terigu : tepung merupakan bahan baku utama roti. Tepung yang bisa digunakan
untuk roti adalah tepung gandum, jagung, havermouth dsb. Untuk roti yang
memerlukan pemuaian, lebih baik menggunakan tepung gandum karena beberapa jenis
protein yang ada dalam gandum apabila dicampur air akan menghasilkan gluten.
Gluten inilah yang dapat membuat roti berkembang dengan baik. Kerja sama gluten
dengan ragi dan pati, akan membentuk jaringan sel yang cukup elastis untuk
membuat roti mengembang selama proses pembuatan. Jaringan sel ini juga cukup
kuat untuk menahan gas yang terbentuk oleh ragi sehingga adonan tidak mengempis
lagi.
Jenis-jenis
tepung terigu :
i.
Hard flour : di pasaran lebih dikenal dengan tepung cap cakra. Sangat baik untuk membuat aneka roti tawar, roti manis atau adonan pastry.
Hard flour : di pasaran lebih dikenal dengan tepung cap cakra. Sangat baik untuk membuat aneka roti tawar, roti manis atau adonan pastry.
ii. Medium hard flour : di
pasaran lebih dikenal dengan sebutan tepung segitiga biru. Cocok untuk pastry,
cake dan mie.
iii.
Soft flour : di pasaran lebih dikenal dengan cap kunci. Cocok untuk membuat biskuit, kue kering dan cake.
Soft flour : di pasaran lebih dikenal dengan cap kunci. Cocok untuk membuat biskuit, kue kering dan cake.
Catatan :
untuk pembuatan roti, gunakan tepung terigu cap cakra karena paling banyak
mengandung gluten.
· Ragi
atau yeast/gist : berfungsi sebagai pengembang adonan dan memberi aroma. Ragi
merupakan mikro organisme satu sel yang dapat berkembang dengan cepat, sanggup
memfermentasikan karbohidrat pada tepung dan menghasilkan gas karbondioksida
(CO2) dan alkohol. Adonan akan mengembang ketika gluten memperangkap
gas CO2 sedangkan alkohol akan teruapkan selama pemanggangan. Ragi
juga membuat adonan menjadi elastis dan lekat sehingga rasa dan aroma roti
menjadi khas.
Macam-macam
ragi :
i.Ragi Koral (bentuknya butiran) : untuk mengaktifkannya, ragi harus
direndam dalam air hangat terlebih dahulu.
ii.Ragi segar : ragi ini
harus disimpan pada temperatur rendah atau di dalam lemari pendingin.
iii.Instant yeast atau ragi dadak : ragi ini dapat langsung digunakan dengan
mencampurkannya pada tepung.
· Air
: cairan yang dipakai pada pembuatan roti dengan cara dimuaikan dapat membantu
melarutkan dan membagi ragi ke seluruh bagian tepung dan untuk pembentukan
gluten. Air menjadikan roti terasa renyah dan bagian atas roti yang terpanggang
menjadi keras dan tebal. Gunakan cairan hangat, jangan terlalu panas, jangan
terlalu dingin, karena keduanya dapat membuat ragi menjadi tidak aktif.
· Garam
: berfungsi memberi aroma dan rasa pada roti, mengatur kadar peragian dan dapat
memberi warna lebih putih pada roti. Sedikit garam pada adonan roti dapat
meningkatkan kekuatan gluten sehingga adonan roti lebih mudah diuleni dan
mencegah ragi berkembang biak terlalu cepat.
· Gula
: berfungsi sebagai energi bagi ragi untuk memulai aktivitasnya sehingga proses
pengembangan menjadi lebih cepat, untuk memberi rasa manis pada roti dan
memberi warna pada kulit roti. Gula juga membuat roti lebih empuk. Gula menjaga
roti tetap lunak dan membantu proses pencoklatan (browning). Walau demikian,
roti yang mengandung terlalu banyak gula akan membutuhkan waktu yang lama untuk
mengembang karena gula juga bertindak sebagai pengawet yang dapat menghambat
kerja ragi.
· Susu
: berfungsi sebagai sumber nutrisi dan penambah gizi, memberi rasa dan aroma,
serta memberi warna pada kulit roti. Susu membuat roti menjadi lebih lembut
dengan lapisan atas yang berwarna kecoklatan.
· Lemak
: lemak menambah cita rasa pada roti, membuat roti menjadi lebih lembut dan
membantu pencoklatan roti menjadi lebih baik. Lemak membuat roti mengembang
lebih besar tanpa memberi kesempatan gas CO2 terlepas sehingga roti mempunyai
volume yang lebih besar. Lemak yang banyak digunakan adalah margarin atau lemak
yang terbuat dari lemak tumbuh-tumbuhan dan mentega atau buffer yang terbuat
dari lemak hewan.