Kamis, 22 Januari 2015

MENGENAL ROTI

Semuanya jelas tau kan apa itu roti, bentuknya dan rasanya. Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air dan ragi yang pembuatannya melalui tiga tahap yaitu tahaap pengulenan, tahap fermentasi (pengembangan) dan proses pemanggangan dalam oven. Bahan dan proses-proses yang dilaluinya tersebut membuat roti mempunyai tekstur yang khas.
A.    SEJARAH ROTI
Roti berasal dari negara Mesir Kuno ribuan tahun lampau. Orang mesir kuno mengolah tepung gandum menjadi roti gepeng yang dipanggang di atas batu yang dipanaskan. Orang-orang Yunani dan Romawi kemudian membuat roti dengan cara dan bahan yang kahs menurut daerah setempat.
Pada abad pertengahan, di Eropa mulai dikembangkan cara pembuatan roti yang lebih modern, seperti misalnya roti menjadi lebih harum dan lembut karena diperkaya dengan susu dan kuning telur. Dan kini roti dibuat oleh bakery atau pabrik roti dengan peralatan yang modern. Jenis roti pun ada banyak macamnya, ada yang kecil hingga besar, ada yang empuk, ada yang keras luarnya tapi empuk didalamnya, ada yang gepeng, ada yang besar mengembang. Campuran ataupun isinya pun beraneka macam, ada kismis, coklat, buah kering, keju, vla dan selai buah.

B.    JENIS ROTI
Setiap negara mempunyai jenis roti, dengan bentuk dan rasa yang sesuai dengan kebudayaannya. Di negara Mexico, roti dibuat dari jagung diantaranya yang populer yaitu Tortilla (nanti aku bahas juga secara detail mengenai Tortilla, hehehe). Di Arab, dikenal roti gepeng besar yang berongga di dalamnya, disebut roti pita. Bakpao dan mantao yang cukup populer di Indonesia, ternyata merupakan rotinya orang China. Roti orang Prancis biasa disebut roti baguette dan permukaan dari roti ini sangat keras dan bisa untuk mementung orang karena bentuknya memang seperti tongkat pak satpam. Upsst, tapi jangan ya (kata pak Ustadz, engga baik, hehehe). Di Jerman juga ada roti khasnya yaitu German bread yang bentuknya juga cukup besar.
Dilihat dari cara pengolahan akhirnya, roti dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, yang digoreng dan yang dipanggang. Bakpao dan mantao adalah contoh roti yang dikukus. Donat dan panada adalah contoh roti yang digoreng. Sedangkan aneka roti tawar, roti manis, pita bread, baguette adalah roti yang dipanggang.


C.    TIPS PEMBUATAN ROTI
ROTI
Bahan baku roti
Bahan baku roti dapat dikelompokkan sebagai berikut :
·      Bahan pokok yaitu : tepung terigu, ragi roti, air dan garam.
·      Bahan penambah rasa yaitu : gula, garam, lemak/minyak, susu dan telur.
·   Bahan tambahan antara lain : zat pengawet makanan dengan batas yang ditentukan.
Fungsi bahan
· Tepung terigu : tepung merupakan bahan baku utama roti. Tepung yang bisa digunakan untuk roti adalah tepung gandum, jagung, havermouth dsb. Untuk roti yang memerlukan pemuaian, lebih baik menggunakan tepung gandum karena beberapa jenis protein yang ada dalam gandum apabila dicampur air akan menghasilkan gluten. Gluten inilah yang dapat membuat roti berkembang dengan baik. Kerja sama gluten dengan ragi dan pati, akan membentuk jaringan sel yang cukup elastis untuk membuat roti mengembang selama proses pembuatan. Jaringan sel ini juga cukup kuat untuk menahan gas yang terbentuk oleh ragi sehingga adonan tidak mengempis lagi.
Jenis-jenis tepung terigu :
         i.    
Hard flour : di pasaran lebih dikenal dengan tepung cap cakra. Sangat baik untuk membuat aneka roti tawar, roti manis atau adonan pastry.
          ii.     Medium hard flour : di pasaran lebih dikenal dengan sebutan tepung segitiga biru. Cocok untuk pastry, cake dan mie.
          iii.    
Soft flour : di pasaran lebih dikenal dengan cap kunci. Cocok untuk membuat biskuit, kue kering dan cake.
Catatan : untuk pembuatan roti, gunakan tepung terigu cap cakra karena paling banyak mengandung gluten.
·  Ragi atau yeast/gist : berfungsi sebagai pengembang adonan dan memberi aroma. Ragi merupakan mikro organisme satu sel yang dapat berkembang dengan cepat, sanggup memfermentasikan karbohidrat pada tepung dan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dan alkohol. Adonan akan mengembang ketika gluten memperangkap gas CO2 sedangkan alkohol akan teruapkan selama pemanggangan. Ragi juga membuat adonan menjadi elastis dan lekat sehingga rasa dan aroma roti menjadi khas.
Macam-macam ragi :
     i.Ragi Koral (bentuknya butiran) : untuk mengaktifkannya, ragi harus direndam dalam air hangat terlebih dahulu.
        ii.Ragi segar : ragi ini harus disimpan pada temperatur rendah atau di dalam lemari pendingin.
   iii.Instant yeast atau ragi dadak : ragi ini dapat langsung digunakan dengan mencampurkannya pada tepung.
· Air : cairan yang dipakai pada pembuatan roti dengan cara dimuaikan dapat membantu melarutkan dan membagi ragi ke seluruh bagian tepung dan untuk pembentukan gluten. Air menjadikan roti terasa renyah dan bagian atas roti yang terpanggang menjadi keras dan tebal. Gunakan cairan hangat, jangan terlalu panas, jangan terlalu dingin, karena keduanya dapat membuat ragi menjadi tidak aktif.
·  Garam : berfungsi memberi aroma dan rasa pada roti, mengatur kadar peragian dan dapat memberi warna lebih putih pada roti. Sedikit garam pada adonan roti dapat meningkatkan kekuatan gluten sehingga adonan roti lebih mudah diuleni dan mencegah ragi berkembang biak terlalu cepat.
· Gula : berfungsi sebagai energi bagi ragi untuk memulai aktivitasnya sehingga proses pengembangan menjadi lebih cepat, untuk memberi rasa manis pada roti dan memberi warna pada kulit roti. Gula juga membuat roti lebih empuk. Gula menjaga roti tetap lunak dan membantu proses pencoklatan (browning). Walau demikian, roti yang mengandung terlalu banyak gula akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengembang karena gula juga bertindak sebagai pengawet yang dapat menghambat kerja ragi.
·  Susu : berfungsi sebagai sumber nutrisi dan penambah gizi, memberi rasa dan aroma, serta memberi warna pada kulit roti. Susu membuat roti menjadi lebih lembut dengan lapisan atas yang berwarna kecoklatan.
·  Lemak : lemak menambah cita rasa pada roti, membuat roti menjadi lebih lembut dan membantu pencoklatan roti menjadi lebih baik. Lemak membuat roti mengembang lebih besar tanpa memberi kesempatan gas CO2 terlepas sehingga roti mempunyai volume yang lebih besar. Lemak yang banyak digunakan adalah margarin atau lemak yang terbuat dari lemak tumbuh-tumbuhan dan mentega atau buffer yang terbuat dari lemak hewan.



Roti Baguette

A. PENDAHULUAN
Baguette (pengucapan: /bəˈɡɛt/) adalah roti yang bentuknya lain dari roti lainnya yaitu panjang dan ukurannya yang besar dan sangat renyah. Diameter standar baguette kira-kira 5 atau 6 cm, tetapi panjangnya dapat mencapai 1 meter. Roti ini memiliki berat 250 gram. Baguette berasal dari bahasa Perancis yang berarti roti tawar. Roti yang berbentuk bulat panjang, berdiameter 5-6 cm dengan panjang 65 cm ini memiliki tekstur agak keras. Di Indonesia, roti ini disebut dengan roti tongkat. Rasa dari roti baguette ini sendiri adalah tawar, bertekstur keras di bagian luar tetapi tetap lembut di bagian dalam, sehingga remahnya sedikit. Tekstur khas dari baguette ini disebabkan proses pemangganan yang khas pula. Pada awal pemangganan diproses pada suhu yang sangat tinggi sehingga terbentuk kerak (crust) di bagian permukaan roti. Pembentukan kerak inilah yang menghambat hilangnya air, sehingga bagian dalam roti akan tetap lembut. Selanjutnya, pemanggangan dilakukan pada suhu normal, sampai matang.

B. SEJARAH
Roti baguette sudah dikonsumsi oleh orang Perancis sejak zaman Louis XIV, yang berarti roti ini telah ada sejak tahun 1800-an. Sehingga roti ini diidentikkan dengan budaya Perancis, bahkan kadang disebut roti Perancis. Beberapa pendapat mengatakan bahwa roti Baguette bukan berasal dari Perancis, tetapi dibawa dari Austria. Namun sumber lain menyebutkann roti ini baru dibawa pada pertengahan 1800-an, bahkan ada bukti bahwa roti ini sudah dikonsumsi oleh orang Perancis sejak tahun 1814.
Roti Baguette selalu dibuat dan disajikan dalam bentuk segar karena dasar bahan pembuatannya sama sekali tidak menggunakan pengawet. Larangan penggunaan bahan pengawet memang ditetapkan pada peraturan saat itu. Awalnya ukuran roti Baguette ditetapkan oleh Pemerintah. Roti tongkat yang dibuat di negara lain umumnya lebih gemuk dibanding roti yang dibuat di negara Perancis.
Pemerintah Perancis sempat menetapkan garis ukuran untuk membuat roti Baguette setelah Revolusi Perancis berakhir. Roti harus terbuat dari gandum dan rye dengan perbandingan ¾ : ¼. Namun sejak pemerintahan Napoleon ketentuan cara pembuatan dan bahan roti menjadi lebih baik. Selain itu Napoleon meningkatkan status tukang roti saat itu dan menetapkan standart mutu mesin penggilingan tepung roti dan mesin pengadonan roti. Bahkan saat itu pemerintah juga menetapkan cara untuk menguleni, menganginkan adonan, menetapkan ukuran dan bentuk untuk menghasilkan roti Baguette yang otentik ala Perancis.
Jika di Indonesia, ada peraturan yang mengatur tentang beras, maka Perancis juga punya. Pemerintah Perancis pernah mengeluarkan aturan melarang took roti tutup secara bersamaan. Aturan ini muncul karena sulitnya masyarakat mencari roti.

C. CARA PEMBUATAN ROTI
Hasil: 3 Baguette @ 16 inc = 45 cm
Starter:
½ cup air
1/16 sdt ragi instant
1 cup tepung terigu cakra
Dough:
1 sdt                       ragi instant (fermipan)
1 cup - 1 ¼ cup      air hangat kuku*
3 ½ cup                  tepung terigu cakra
1 ½ - 2 sdt              garam
*gunakan lebih sedikit air hangat (iklim lembab) atau lebih banyak (saat winter atau iklim kering), dan kurang lebihnya disaat iklim lainnya (atau ruangan terkontrol kelembabannya).
Tips:
Bahan baguette hanyalah tepung, air, garam, dan ragi. Teknik sang baker lah yang akan menentukan keberhasilan hasil akhirnya. Semakin sering latihan, akan semakin baik hasilnya.


Steps:
1. Membuat starter. Aduk ragi dan air (tidak perlu diaduk jika menggunakan instant yeast). Tambahkan tepung, aduk. Tutup dan diamkan suhu ruang selama 14 jam atau diinapkan semalam. Starter akan mengembang dan bergelembung. Jika tidak, mungkin raginya tidak bekerja dengan baik. Cara menguji ragi: larutkan ¼ sdt ragi dengan 1 sdm air hangat dan sejumput gula. Diamkan 15 menit. Jika tidak ada perubahan, maka ganti ragi Anda.
2. Dough: Jika menggunakan active dry yeast, larutkan dahulu dengan air lalu campurkan dengan starter, tepung, dan garam. Jika menggunakan instan yeast, tidak perlu dilarutkan dengan air terlebih dahulu. Ragi bisa langsung dimasukkan. Aduk dan uleni dengan tangan/mixer/bread machine (setting hingga dough cycle) hingga diperoleh adonan yang lembut tapi permukaan masih sedikit kasar. Jika menggunakan stand mixer, uleni 5 menit dengan speed 2.
3. Pindahkan adonan ke mangkuk yang sudah dioles sedikit minyak. Tutup. Biarkan mengembang selama 1 jam. Kempiskan perlahan. Biarkan mengembang selama 1 jam, kempiskan sekali lagi. Biarkan mengembang 1 jam lagi. Jadi secara total adonan sudah dibiarkan mengembang 3 jam.
4. Pindahkan adonan ke meja yang sudah dioles sedikit minyak. Bentuk bulat. Bagi menjadi 3 bagian.
5. Bentuk menjadi oval dan agak diratakan. Tutup dengan plastik yang dioles sedikit minyak. Diamkan 15 menit.
6. Lipat menjadi hampir setengahnya. Kunci ujung adonan dengan telapak pangan. Kemudian sedikit diratakan. Ulangi lipat setengah dan kunci lagi.
7. Balik hingga sambungan  adonan berada di posisi bawah. Gulung perlahan dengan tangan yang ditelungkupkan hingga adonan mencapai panjang 15 inc= 43 cm. Letakkan ke loyang yang dialas greased/parchment paper. Bagian sambungan adonan di posisikan di bawah.
8. Tutup dengan plastik yang dioles sedikit minyak. Biarkan mengembang hingga sangat puffy sekitar 1 ½ jam. Diperkirakan hampir double-in size. Jika terlalu mengembang akan sulit ditangani.
9. Selama proofing, panaskan oven 450 oF (230 oC), jika menggunakan baking stone maka letakkan baking stone di rak paling bawah.
10. Dengan pisau tajam, buat 3 sayatan dengan kemiringan 45o pada setiap baguette. Semprotkan dengan air hangat. Ini akan membentuk lapisan kulit yang crispy.
11. Panggang hingga coklat keemasan 25-30 menit. Keluarkan dari oven dan pindahkan ke cooling rack. Atau untuk baguette yang lebih crispy, matikan oven dan buka pintunya selebar 2 inch = 5 cm dan biarkan hingga dingin di oven.

Hasil di oven toaster, saat keluar dari oven kulit sangat keras dan bersuara nyaring bila dipukul-pukul dengan sendok kayu. SM etelah dipotong dengan pisau tajam hanya luarnya yang kokoh garing, dan dalamnya lembut dengan tekstur yang kenyal.  Untuk roti yang dipanggang dengan panci teflon yang dipanaskan di atas kompor, rasanya kenyal, tapi lembut, dan bikin perut kenyang, tapi tidak eneg. Tekstur luar roti keras di bagian dasar panci (cenderung gosong dan pahit), dan bagian atasnya tidak keras, tapi membentuk seperti kulit roti tawar, tapi lebih kenyal.
 


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Roti Baguette. Wikipedia Indonesia.

http://4.bp.blogspot.com/xXIEJ8DoSxU/UvByg1S5FI/AAAAAAAAA48/SzG5duBedSM/s1600/Logo+lulus+Baguette+-+for+email.jpg

http://1.bp.blogspot.com/1EXwC1Z5g_M/UvByKZCRt7I/AAAAAAAAA40/rKaBEqpYHuE/s1600/baguette+teflon1.jpg

http://2.bp.blogspot.com/kDZJeSWb14/UvBwfX5Sl4I/AAAAAAAAA4Q/PZh4bCJ2rEU/s600/BAGUETTE+step4.jpg



Well done .. ngeblog lagi soal makanan. Bukan karna aku kuliah di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi lho ya... hehehe .. semoga bermanfaat ilmunya. Aminnn J
Pernah denger makanan yang namanya “Tortilla”? ahayy kalau pada doyan ngemil ya pasti pada tau lah ya makanan apa ini. Tortilla adalah salah satu produk olahan pangan berbahan baku jagung dan menurut sejarahnya sangat populer di Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kata “Tortilla” sendiri berasal dari bahasa spanyol yang artinya jagung. Awalnya tortilla merupakan produk olahan jagung berbentuk dadar (bulat, tipis, lebar) dan selanjutnya berkembang menjadi produk olahan kering berbentuk chips seperti yang dikenal sekarang ini.

Proses pembuatan tortilla terdiri atas tiga tahap penting yaitu pemasakan jagung dengan penambahan alkali (kapur), pembuatan masa (adonan) dan pemanggangan adonan menjadi tortilla. Selama proses pengolahan tortilla, terjadi kehilangan berat kering sebesar 8-17% dari biji utuh. Besarnya kehilangan bahan kering tersebut tergantung pada tipe jagung, jenis dan konsentrasi air kapur, tingkat penyosohan selama pencucian, waktu dan suhu pemasakan. Proses nikstamalisasi atau jagung diberi tambahan air kapur pada saat pengolahan Tortilla mengakibatkan beberapa nutrisi mengalami kerusakan seperti vitamin dan lemak. Kualitas protein Tortilla agak rendah karena adanya pemanasan. Namun, kandungan serat (dietary fiber) mengalami kenaikan.
Tortilla sebenarnya dapat dibuat dari berbagai bahan terutama yang mengandung pati atau bahan tidak berpati dengan penambahan tepung pati. Penggunaan bahan selain dari jagung akan meningkatkan nilai gizi dari Tortilla. Usaha pembuatan Tortilla Chips sangat menjanjikan karena mampu bersaing di pasaran dengan harga yang relatif murah. Produk Tortilla Chips masih bisa dikembangkan dalam berbagai rasa, seperti rasa bawang, keju, balado, udang dan ayam. Penganekargaman Tortilla Chips bisa menambah keanekaragaman makanan khas yang bisa diproduksi sesuai permintaan pasar. Keadaan seperti ini juga merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi pengusaha kecil.
Resep Tortilla Chips
Bahan :
·      Jagung
·      Air kapur 2-4%
·      Garam
·      Merica bubuk
·      Tepung kedelai/kacang hijau 10%
Keterangan :
Ø Persentase di hitung dari berat jagung yang digunakan
Ø Untuk bumbu disesuaikan dengan selera
Cara membuat :
1. Pilih jagung yang bersih dan kondisinya baik.
2. Campur jagung dan air kapur sirih, rebus selama ±1-2jam.
3. Cuci bersih, rendam jagung dalam air bersih selama semalam.
4. Kukus jagung hingga matang. Angkat dan dinginkan.
5. Tambahkan bumbu-bumbu (garam dan merica), aduk hingga rata.
6. Tambahkan tepung kedelai/kacang hijau, aduk hingga rata. Giling hingga menjadi adonan. Pipihkan dengan botol kemudian tipiskan kembali menjadi lembaran-lembaran tipis menggunakan gilingan mie (pasta engine).
7. Jemur lembaran-lembaran tipis hingga setengah kering. Potong kecil-kecil berbentuk persegi dengan ukuran ±2-4cm atau segitiga.
8. Jemur kembali hingga kering.
9. Simpan atau goreng Tortilla dalam minyak goreng bersuhu ±200°C hingga matang.
10.Angkat, tiriskan dan biarkan uap panasnya hilang. Kemas/sajikan.

Keterangan & Tips :
ü Di Indonesia, jagung secara umum dibedakan menjadi dua macam berdasarkan warna bijinya, yaitu jagung kuning dan jagung putih. Kedua jagung tersebut mempunyai nilai gizi yang relatif sama.
ü Nixtamal (nixtamalitation/nikstamalisasi) meruapakan istilah untuk jagung yang telah dimasak dan direndam dengan larutan alkali (kapur).
ü Penambahan alkali selama pemasakan bertujuan untuk memperbaiki rasa, gelatinisasi pati dan penyerapan air serta mengeluarkan sebagian lembaga dan perikarp dari biji jagung.
ü Waktu pemasakan berpengaruh terhadap adonan yang dihasilkan. Nixtamal yang kurang masak akan sulit digiling, sebaliknya bila terlalu masak membentuk masa adonan yang lengket.
ü Nixtamal, sebelum digiling sebaiknya dicuci berulang-ulang untuk menghilangkan kelebihan alkali dan jaringan kulit luar/perikarp.
ü Penambahan tepung kedelai/kacang hijau akan meningkatkan nilai gizi Tortilla yang dihasilkan.
ü Penjemuran bisa menggunakan bantuan sinar matahari atau alat pengering buatan (cabinet drying).
ü Bila menginginkan Tortilla dengan rasa beraneka macam dapat ditambahkan bumbu bubuk instan sebagai taburan.
ü Tepung kedelai/kacang hijau dibuat dari kedelai/kacang hijau kering yang dihaluskan hingga menjadi tepung.
ü Salah satu kemasan yang bisa digunakan untuk mengemas tortilla adalah jenis PP (polypropylene). Kelebihan kemasan ini yaitu bersifat transparan sehingga mudah dilihat bagian dalamnya, kaku dan tidak mudah sobek sehingga mudah dalam penanganan.

ü Daya tahan tortilla ±2 minggu.

Minggu, 18 Januari 2015

DAFTAR TEMPAT WISATA DI KAWASAN LEMBANG BANDUNG
Lembang Bandung merupakan kawasan dataran tinggi yang memiliki banyak tempat wisata yang bisa anda kunjungi. Pemandangan di sekitar Lembang ini sangat bagus, udaranya pun sejuk. Tak heran jika banyak wisatawan yang berlibur ke Kota Bandung menyempatkan diri untuk berkunjung ke daerah Lembang. Lokasi Lembang ini tidak terlalu jauh dari pusat Kota Bandung, sehingga bagi anda yang saat ini atau ingin berlibur ke Bandung, sempatkanlah untuk mengunjungi kawasan Lembang, dijamin liburan anda akan terasa menyenangkan setelah anda menikmati suasana alam yang ada di Lembanga Bandung.
Observatorium Tempat Wisata di Lembang Bandung
Berdasarkan data yang kami kumpulkan, ada 5 tempat wisata di Lembang Bandung yang wajib anda kunjungi, diantaranya:
1.    Gunung Tangkuban Perahu

Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu tempat wisata yang sangat terkenal di Lembang Bandung. Jarak dari pusat Kota Bandung kurang lebih ada 30 Km. Gunung Tangkuban Perahu dibuka mulai pukul 07.00 dan tutup pada pukul 17.00. Banyak titik obyek wisata yang bisa anda kunjungi saat berada di kawasan Gunung Tangkuban Perahu seperti Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Domas dan Kawah Jurig. Pemandangan kawah seperti ini sangat cocok untuk melepas lelah dan stres setelah anda berkatifitas harian. Di lokasi Gunung Tangkuban Perahu sangat cocok untuk berfoto bersama keluarga atau teman. Dengan latar belakang pemandangan kawah pastinya hasil foto anda akan lebih indah. Di kawasan Gunung Tangkuban Perahu ini udaranya sangat dingin. Jika anda berniat mengunjungi Gunung Tangkuban Perahu jangan lupa untuk membawa jaket. Di sini anda juga bisa membeli oleh-oleh makanan atau barang-barang kerajinan tangan. Di sekitar Gunung Tangkuban Perahu juga banyak terdapat hotel dan villa, jadi anda tidak perlu khawatir jika ingin mencari hotel dan villa di sekitar Gunung Tangkuban Perahu.

2.    Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha merupakan observatorium tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1923. Observatorium ini menjadi observatorium terbesar di Indonesia dan Asia tenggara. Di dalam Observatorium Bosscha anda bisa mengamati segala sesuatu/ benda yang ada di luar angkasa, termasuk bintang dan planet yang ada di luar angkasa sana. Di dalam sini anda akan menjumpai beberapa teleskop besar yang digunakan untuk mengamati planet-planet yang ada di Galaksi Bima Sakti. Observatorium Bosscha ini juga digunakan oleh mahasiswa MIPA-ITB untuk pembelajaran dan melakukan penelitian. Untuk jam kunjungan ke Observatorium Bosscha ini dibagi menjadi 2, yang pertama pukul 09.00-13.00 WIB dan yang kedua pukul 17.00-20.00 WIB. Jika anda berniat berkunjung observatorium ini pastikan pada jam tersebut.

3.    Sapu Lidi

Seperti yang sudah kami jelaskan pada artikel sebelumnya, Sapu Lidi merupakan salah satu tempat romantis di Bandung. Terletak di Jl. Sersan Bajuri kompleks Graha Puspa, Lembang, Bandung, tempat ini sangat cocok bagi anda dan pasangan untuk menghabiskan liburan di Bandung, apalagi saat malam minggu, Sapu Lidi menjadi tempat romantis bagi anda dan pasangan anda. Di kawasan Sapu Lidi ini masih dalam suasana pedesaan. Sapu Lidi dikelilingi oleh persawahan dan juga di sini terdapat danau yang memiliki pemandangan yang sangat indah. Anda bisa menyewa sebuah perahu untuk mengarungi danau bersama keluarga atau pasangan anda. Di sini juga ada hotel yang bernama Sapulidi Cafe, Resort & Gallery. Anda yang membawa keluarga atau pasangan bisa menghabiskan malam dengan menginap di hotel ini.

4.    Maribaya











Maribaya ini merupakan terusan dari Dago Pakar yang merupakan tempat peninggalan zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Maribaya terkenal dengan taman hutan alam. Maribaya merupakan kawasan hutan di Bandung yang dilengkapi pemandangan pepohonan yang menjulang tinggi dan juga di sini terdapat air terjun dan pemandian air panas. Dari Maribaya ini anda juga bisa menyaksikan obyek wisata Curug Omas yang begitu indah. Kawasan Maribaya ini memang cukup luas untuk dijelajahi, pasti anda akan kelelahan jika harus menjelajahi kawasan Maribaya. Tapi jangan terlalu memaksakan, anda bisa istrihat di tempat tertentu atau di warung yang ada di kawasan Maribaya. Biasanya setiap warung menyajikan minuman penghangat badan seperti Bandrek atau Bajigur. Minuman ini akan mengobati rasa dingin akibat udara yang ada di Maribaya yang begitu dingin.

5.    De’Ranch


De’Ranch merupakan salah satu tempat wisata di Bandung yang berbeda daripada tempat wisata yang lain. Di sini anda akan disuguhi pemandangan ala koboi Amerika. Tempat ini sangat cocok bagi anda yang berlibur membawa keluarga, apalagi jika anda memiliki anak kecil dijamin andak anda akan menyukai tempat ini. Banyak sekali permainan yang disajikan di De’Ranch seperti berkuda, naik delman, flying fox, ATV, memancing, bersepeda, balon air, panahan, fun boat, atau kereta powpow. Tempat ini sangat menghibur terutama untuk anak-anak. Selain permainan tersebut, di sini anda juga bisa menikmati kuliner yang sangat lezat. Anda bisa mencoba siomay bandung, karedok, tempe mendoan, nasi goreng, atau sosis bakar di tempat ini. Jika anda berniat liburan ke Lembang Bandung dengan membawa keluarga, pastikan anda mengunjungi De’Ranch yang terletak di Jl Maribaya No 17, Lembang, Bandung. Dijamin liburan anda akan terasa berkesan.
WISUDA ANANG JUNIAS 8 NOVEMBER
nongki-nongki bareng @malioboro mall (image 1)



nikahannya mb Arsanti (14 Desember 2014)

PROSES MASUKNYA ISLAM DI JAWA

Proses masuknya Islam merupakan suatu proses yang sangat penting di dalam sejarah bangsa Indonesia. Khususnya dalam proses Islamisasi di Pulau Jawa memiliki sejarah yang cukup lama. Berbeda dengan penyebaran Islam di luar Jawa yang relatif cepat, di Jawa Islam menghadapi suasana kompleks dan halus yang dipertahankan oleh para penguasa/raja. Oleh karena itu perkembangan Islam di tanah Jawa menghadapi dua jenis lingkungan kebudayaan. Pertama, budaya petani lapisan bawah yang merupakan bagian terbesar yang masih dipengaruhi oleh animisme –dinamisme. Kedua, tradisi Istana yang merupakan tradisi agung yang merupakan unsur filsafat Hindhu-Budha yang diperhalus budaya lapisan atas (Zaini Muchtarom, 1997 :20-21).
Pada tahap awal kedatangan Islam di Jawa, penyebaran Islam tidak mampu  menembus benteng kerajaan Hindhu yang kejawen. Penyebaran Islam harus merangkak dari kalangan bawah, yaitu daerah-daerah pedesaan sepanjang pesisir yang ada pada akhirnya melahirkan komunitas baru yang berpusat di pesantren. Watak penetrasi dakwah Islam yang damai dan.
mengajarkan nilai persamaan (equality) menjadi pemicu Islam mudah diterima oleh masyarakat kecil, dengan jalan tersebut Islam mulai perlahan-lahan merembes wilayah-wilayah pesisir lainnya dan pedalaman.
Perkembangan Islam di Jawa dalam proses seiring diikuti mengalirnya kesusastraan Islam dari Aceh terutama pada abad 16 dan 17. Adanya hubungan yang sangat signifikan, Islamisasi pada saat itu mendorong berkembangannya sastra Islam Melayu. Sastra Melayu Islam yang berkembang merupakan mercusuar pemikiran intelektual. Proses Islamisasi Jawa sendiri semakin intens ketika mendapat pengaruh sastra Melayu Islam, dan kemudian melahirkan kepustakaan Islam Jawa. Mengalirnya kepustakaan Islam, ternyata dengan cepat mempengaruhi perkembangan tradisi dan kepustakaan Jawa. Kepustakaan Islam Jawa ini berkembang dengan pesat ketika runtuhnya kerajaan Majapahit atau munculnya kerajaan Islam Demak yang pada waktu itu dari pihak Wali Sanga dengan basis pesantrennya. Pengaruh kepustakaan Islam menimbulkan jenis kepustakaan Jawa yang isinya mempertemukan tradisi Jawa dengan hal-hal keislaman. Jenis kepustakaan yang isinya mempertemukan ajaran Islam dengan tradisi Jawa misalnya: serat, suluk dan wirid. Kepustakaan Jawa yang memuat ajaran-ajaran Islam, Simuh namakan Kepustakaan Islam Kejawen (Simuh, 1988:9).
Dalam sastra Islam Kejawen, unsur-unsur Islam terutama kearifan sufistik (tasawuf), ajaran budi luhurnya diambil oleh para sasrawan Jawa, untuk mengembangkan, memperkaya, dan mengislamkan warisan sastra Jawa zaman  Hindhu. Sebaliknya dalam sastra Jawa pesantren, bahasa dan sastra dijadikan wadah atau sarana untuk memperkenalkan ajaran Islam, unsur agama dan syariat menjadi inti ajaran yang sangat dihargai (Simuh, 2004 : 37).
Kepustakaan Islam Kejawen berkembang cukup intens ketika pusat-pusat pemerintahan berpindah ke daerah pedalaman. Berdirinya kerajaan Mataram Islam ternyata lebih menyuburkan perkembangan kepustakaann Islam Kejawen. Kalangan istana sendiri berkepentingan mempertemukan tradisi Jawa dengan unsur-unsur ajaran Islam. Kepentingan itu adalah untuk mengesahkan (legitimasi) kekuasaan raja. Terutama dalam bidang sastra yang bukan semata-mata sebagai penghibur, melainkan menunjukan kebesaran para raja. Sultan Agung merupakan pelopor kebangkitan sastra Islam Kejawen. Menurut Ricklefs (1998 : 470), Sultan Agung adalah penguasa muslim yang saleh. Pada masanya kraton ditempatkan menjadi leading agents of Islamisation, sekaligus menjadikan Islam sebagai wadah rekonsiliasi budaya Jawa. Ini berarti Istana dijadikan pusat studi Islam dan Islam sebagai alat legitimasi politik. Sebagai seorang raja besar, Sultan Agung ternyata mempunyai wawasan luas terhadap perkembangan budaya, sehingga bisa merangkum berbagai kearifan yang ada. Beliau benar-benar bertindak sebagai narendra binanthara, mbau dhendha nyakrawati, ambeg adil paramarta, memayu hayuning bawana. Dalam rangka membangun koalisi permanen, dengan arif bijaksana Sultan Agung memperpadukan tradisi Pesantren dengan Tradisi Kejawen dalam hal penghitungan tahun. Yakni dengan mengubah perhitungan tahun Jawa disesuaikan dengan kalender Hijriah sebagai pengganti tahun Saka atau yang lebih dikenal dengan nama Anno Javanico. Adanya unsur perpaduan tersebut dengan sendirinya makin menyuburkan kepustakaan mistik Islam Kejawen. Selain itu, merupakan dorongan langsung dalam rangka Islamisasi kebudayaan dan kepustakaan Jawa. Sultan Agung kecuali sebagai raja, juga mendapatkan julukan sebagai pujangga besar. Karya-karya Sultan Agung misalnya Sastra Gendhing, Kitab Nitipraja, dan Serat Pangracutan.
Pada zaman Karatasura (1680-1744) bermunculan pertumbuhan Islam Kejawen, yang mempertemukan tradisi Jawa dengan unsur-unsur agama Islam. Dari Hikayat Amir Hamzah yang terdapat dalam kepustakaan Melayu digubah menjadi Serat Menak, dalam bahasa Jawa bersekar macapat. Selain itu juga ada penulisan Serat Kandha yang isinya mempertemukan mitologi dari dewa-dewa Hindhu dengan riwayat nabi-nabi Islam (Simuh, 1998 : 24).
Sejak beralihnya keraton Kartasura ke Surakarta, pertumbuhan kepustakaan Islam Kejawen mengalami keemasan. Hal itu tak terlepas dari krisis multi dimensi yang terjadi pada masa Mataram yang menyebabkan kerajaan ini terpecah menjadi empat, yaitu: Kraton Surakarta, Kraton Yogyakarta, Pura Mangkunagaran, dan Pura Pakualam. Para raja Jawa dan elite pribumi sudah tidak mempunyai kekuatan yang berarti, kedudukan raja hanya sebagai simbol belaka, tanpa adanya kekuasaan politik dan hal ini mereka atasi dengan mengalihkan perhatian politik ke arah sastra, seni, budaya yang bermutan etika dan mistisme (Purwadi, 2002 : 159). Perkembangan dalam lapangan kesusaatraan pada zaman Surakarta yang sedemikian indah, menurut G.W.J. Drewes menilai sebagai masa renaissance of modern javanase letters, yaitu masa kebangkitan kepustakaan Jawa baru) (Simuh, 1998 : 25).