Jumat, 01 Juni 2012

serealia



TUGAS TP. SEREALIA DAN KACANG – KACANGAN
JAGUNG (Zea Mays L.)







SYAYIHATUN AFRILIANIE

10.151.0459


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM
YOGYAKARTA
2012


Jagung
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea mays
Nama binomial: Zea mays ssp.
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.
Deskripsi
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping tunggal monokotil, jagung tergolong berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).  Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman. Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
Kalori : 355 Kalori
Protein : 9,2 gr
Lemak : 3,9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
Ferrum : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Pemanfaatan
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan.
Produksi jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun. Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT
Bahasa lokal
Bahasa Sanger/Sangihe: katela
Bahasa Tolitoli: binte
Keanekaragaman
Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri latar depan adalah podcorn, sisanya adalah jagung tipe mutiara. Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat bulir/biji yang bermacam-macam. Di dunia terdapat enam kelompok kultivar jagung yang dikenal hingga sekarang, berdasarkan karakteristik endosperma yang membentuk bulirnya:Indentata (Dent, "gigi-kuda"), Indurata (Flint, "mutiara"), Saccharata (Sweet, "manis"), Everta (Popcorn, "berondong"), Amylacea (Flour corn, "tepung"), Glutinosa (Sticky corn, "ketan"), Tunicata (Podcorn, merupakan kultivar yang paling primitif dan anggota subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya)
Dipandang dari bagaimana suatu kultivar ("varietas") jagung dibuat dikenal berbagai tipe kultivar:
1.     galur murni, merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur terpilih
2.     komposit, dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul
3.     sintetik, dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam
4.     hibrida, merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau empat galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis.
Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron), mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.


RESEP OLAHAN JAGUNG
1.     LEPET JAGUNG

Bahan :
500 gr jagung manis  (diparut)
250 gr kelapa parut
100 ml santan kental
50 gr tepung maizena
1 sachet vanili
70 gr gula pasir
1/2sdt garam
Kulit jagung untuk membungkus

Cara membuat :

a.     Campur semua bahn jadi satu, aduk rata.
b.    Ambil selembar kulit jagung, lau letakkan 2 sendok makan adonan, bungkus. seperti membungkus tempe. Kemudian ikat dengan kulit jagung yang disuir.
c.     Lakukan hingga adonan habis, kukus kurang lebih 30 menit atau sampai matang.
d.    Siap platting dan sajikan.




2.     BUBUR JAGUNG KEJU

Bahan :
3 jagung manis, sisir
600 ml santan sedang dari ½ butir kelapa
100 ml santan kental dari ½ butir kelapa
3 lembar daun pandan
1sdt garam
4 sdm gula pasir
5 sdm keju parut

Cara membuat :

a.     Rebus jagung dengan santan sedang, daun pandan, garam. Aduk rata hingga jagung matang.
b.    Masukkan santan kental, gula. Aduk hingga tercampur rata, angkat.
c.     Sajikan bubur jagung dengan taburan keju parut.


  1. Puding Jagung:


Bahan :
Jagung manis 200 gram, lalu diblender hingga lembut (gunakan air/susu/santan sampai400ml)
Agar-agar bening 1 sachet sebanyak 7 gr
Air/susu low fat/santan 300 ml
Vanila essense 1 sdm 
Gula pasir 7 sdm


Cara Membuat :
a.     Cetakan lalu dibasahi dengan agar pudingnya mudah keluar.
b.    Hasil blenderan jagung dicampur dengan air/susu/santan. Panaskan diatas api sedang.
c.     Agar-agar dicairkan dengan sedikit air, lalu masukkan.
d.    Sisa bahan yg lain dimasukkan yaitu gula pasir, vanilla essense, lalu aduk rata.
e.     Biarkan hingga mendidih, sambil diaduk sesekali.
f.     Tuangkan ke cetakan, lalu biarkan dingin atau kalau bisa masukkan ke freezer kalau ingin cepat.
g.    Setelah dingin dan udah mulai mengeras, siap untuk dipotong-potong dan disajikan.

  1. Dadar Jagung

Bahan :
1 kg jagung manis, dipipil, hancurkan sedikit dengan ulekan
1/4 kg udang kecil, kupas, sedikit diulek kasar
2 sdm terigu (bisa ditambah kalau jagung terlalu berair)
Sedikit daun bawang, potong halus
2 butir telur kocok lepas
Bumbu yang dihaluskan :
2 cabe merah besar buang bijinya
4 bawang putih
3 bawang merah
2 cm temu kunci (boleh lebih)
1 sdm gula pasir
1 sdt garam

Cara membuat :
a.     Campur bumbu halus dengan jagung, beri terigu dan daun bawang, aduk rata. Cicipi, kalau sudah enak, masukkan telur yang dikocok lepas.
b.    Goreng sesendok demi sesendok dengan minyak banyak dan api sedang
c.     Tiriskan. Sajikan sebagai lauk atau sebagai camilan ditambah cabe rawit.

5.     Resep Es Jagung Manis


Bahan :
200 gr jagung manis pipil
500 ml santan kental
75 gr gula pasir
½ sdt garam
1 lbr daun pandan, potong-potong
1 bh kelapa muda, ambil dagingnya
scoop  es krim vanili
Cara Membuat :
1.     Jagung sampai matang, angkat dan tiriskan.
2.     Masak santan, gula pasir, garam, dan daun pandan sampai mendidih sambil diaduk rata. Masukkan jagung rebus, masak sebentar, angkat, dan dinginkan.
3.     Siapkan gelas hidang, masukkan jagung ke dalam gelas, tambahkan kelapa muda dan satu scoop  es krim vanili. Sajikan segera.


Referensi
James, M. G.. "Characterization of the Maize Gene sugary1, a Determinant of Starch Composition in Kernels". The Plant Cell 7 (4): 417-429.
Sumber Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
(Indonesia) Jurnal KeSimpulan.com - Transfer Gen Mutan Jagung ke Rumput Gajah Untuk Biofuel

1 komentar: