TUGAS ROTI BISKUIT
ROTI CROISSANT
SYAYIHATUN AFRILIANI
10.151.0459
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS WIDYA MATARAM
YOGYAKARTA
Mengenal Roti
Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air dan ragi yang pembuatannya melalui tahapan pengulenan, fermentasi dan pemanggangan dalam oven. Bahan dan proses yang dilaluinya membuat roti bertekstur khas. Roti berasal dari Negara Mesir Kuno ribuan tahun lampau. Orang Mesir Kuno mengolah tepung gandum menjadi roti gepeng yang dipanggang di atas batu yang dipanaskan. Pada abad pertengahan, di Eropa mulai dikembangkan cara pembuatan roti yang lebih modern, seperti misalnya roti menjadi lebih harum dan lembut karena diperkaya dengan susu dan kuing telur.
Jenis Roti
Setiap negara mempunyai jenis roti, dengan bentuk dan rasa yang sesuai dengan kebudayaannya. Di Negara Arab, dikenal roti gepeng besar yang berogga yang disebut roti pita. Bakpau dan mantou yang cukup popular di Indonesia dalah rotinya orang Cina.
Roti yang dikukus : bakpau, mantou
Roti yang digoreng : donat
Roti yang dipanggang : roti tawar, baquette, croissant
Pembuatan roti:
Bahan baku roti itu sendiri
Bahan pokok: tepung terigu, ragi, air
Bahan penambah rasa: gula, garam, korsvet, telur
Bahan tambahan: pewarna, flavouring
Sejarah Roti Croissant
Bagi Anda yang suka dengan roti Croissant, mungkin ada baiknya membaca sejarah bagaimana roti ini diciptakan. Sejarah yang menarik untuk diingat bagaimana roti Prancis Croissant [baca: krwa’song] pertama kali ditemukan merupakan sebuah legenda yang menyakitkan bagi kaum Muslim. Roti ini menurut legenda diciptakan pertama kali oleh orang-orang Polandia untuk merayakan kemenangan pasukan Franks pada tahun 732 atas serbuan pasukan Muslim pada pertempuran yang paling menentukan dalam The Battle of Tours. Namun bentuk rotinya yang mirip bulan sabit baru diciptakan sekitar tahun 1683 di Wina, Austria.
Bangsa Franks atau Frankish people dulu merupakan bagian dari federasi bangsa-bangsa barbar dari Germania barat,mereka hidup di sepanjang pinggiran utara sungai Rhine. Mereka masuk ke wilayah kerajaan Romawi yang waktu itu menguasai Eropa dariarah utara dan timur sungai Rhine yang sekarang menjadi utara Belgia dan selatan Netherlands (Belanda). Mereka menyerbu wilayah Romawi tersebut dan berhasil menaklukannya sekitar tahun 358 Masehi, kemudian mendirikan kerjaan baru yang mencakup wilayah Prancis, Belgia, Netherlands, serta wilayah barat Jerman saat ini. Perpindahan agama dari Pagan (penyembah berhala) menjadi kristen oleh raja Frankish yang bernama Clovispada akhir abad 5 Masehi merupakan momen yang sangat krusial dalam sejarah Eropa. Perlu dicatat bahwa bangsa Franks memberikan nama untuk negara Gaul (Gallia)
Setelah merebutnya dari pasukan Romawi, dan mengubahnya dengan nama mereka sendiri menjadi France atau Prancis. Sebagai tambahan juga, nama kota Frankfurt di Jerman juga diambil dari nama bangsa Franks. Sedangkan makna dari kata “free” dalam bahasa inggris, merupakan akar kata dari “frank”, “frankly”, “franklin” yang muncul setelah penaklukan Gaul (Gallia) dari Romawi, karena saat itu yang berstatus orang merdeka atau “freemen” hanyalah orang-orang Franks.
Kembali ke masalah roti Croissant.
Dengan bentuknya yang merupakan perwujudan dari bulan sabitnya islam (Islamic crescent), Croissant (crescent) pertama kali diciptakan di Wina, Austria pada tahun 1683 untuk merayakan kekalahan pasukan muslim Turki yang mengepung kota tersebut. Croissant merupakan simbol dari bendera Turki
yang berbentuk bulan sabit (crescent). Sehingga ketika mereka memakan roti tersebut, seolah-olah mereka telah melahap Turki dan kaum Muslim lainnya. Namun, tidak ada resep tertulis yang merujuk pada kemunculan roti Croissant dari buku-buku resep Prancis sebelum abad ke-20. Referensi yang paling terbaru tentang pembuatannya ditemukan diantara resep "Roti-roti fantasi dan mewah"
pada tahun 1853.
Hingga saat ini, French Croissannt (Roti Prancis) masih menduduki posisi yang sangat penting dan terhormat pada hampir semua sarapan pagi yang terhidang di meja makan orang-orang Eropa dan Amerika, namun banyak orang yang tidak sadar bahwa makanan favorit mereka memiliki hubungan langsung dengan pertempuran sengit lebih dari 1200 tahun yang lalu.
Bahan:
650gr tepung terigu cakra
15gr ragi dadak/ragi instan
1sdm gula pasir
50gr susu bubuk
1sdt garam
250gr korsvet
2 kuning telur
250cc air
1 kuning telur, kocok sebentar untuk mengoles
Cara Membuat:
650gr tepung terigu cakra, 15gr ragi dadak/ragi instan, 1sdm gula pasir, 50gr susu bubuk, 1sdt garam dicampur rata terlebih dahulu
Masukkan kuning telur ke dalam adonan tadi, tuang sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan lembut. Bulatkan adonan dan istirahatkan dalam lemari pendingin selama kurang lebih 20menit.
Keluarkan adonan, lalu giling melebar dan bentuk persegi empat. Letakkan lemak lipat di bagian tengahnya, lipat sudut/ujung adonan ke arah tengah sehingga menutupi lemak lipat.
Giling lagi adonan memanjang, lipat tiga adonan dengan cara bagian bawah dilipat ke tengah, bagian atas juga dilipat ke tengah
Putar 90⁰, giling memanjag dan lipat tiga kali dengan cara seperti di atas. Lakukan sebanyak 3x dan setelah lipatan terakhir, masukkan adonan ke dalam lemari pendingin selama kurang lebih 20menit.
Giling adonan melebar dengan ketebalan 0,3cm. Bentuk bulat dengan garis tengah 28cm, potong – potong adonan berbentuk segitiga, lalu bentuk lagi dan gulung seperti pada gambar
Letakkan adonan di dalam loyang yang sudah dioles mentega dan didiamkan hingga mengembang selama kurang lebih 30menit. Olesi permukaannya dengan telur kocok, lalu panggang dalam oven kurang lebih 30menit