Rabu, 02 September 2015

JANGAN DIPENDAM, KELUARKAN SAJA!
“UNGKAPKAN PERASAAN ANDA DENGAN SEWAJARNYA. TAK PERLU RAGU-RAGU.”

Gawat!! Kenapa emangnya? Kok ada yang bilang dan menjuluki aku kaya si Gunung Es, hanya gara-gara aku tak mampu mengekspresikan diri. Peringatan: penyakit tak bisa ekspresikan diri ini bisa menganggu kesehatan jiwa Anda!
Sebetulnya, sindiran pedas berselimut kata-kata semanis madu dari seorang rekan bikin hati perih bak diiris sembilu. Ahayy. Bayangkan saja, kuping siapa yang tak panas saat mendengar, “bukannya saya tak bisa mengerjakan proyek ini. Tapi saya serahkan saja kepada si First Lady kita!” kata si rekan nyinyir yang menyebarkan gosip soal hubungan aku dengan atasan, sambil melirik sebal. Bukannya mengamuk dan mendamprat si rekan, aku palah diam membisu. Dan ... lagu lama pun terdengar kembali. Kali ini aku kembali “menikmati” kedongkolan. PACAR TERCINTA masih juga tak bisa bersikap tegas kepada wanita-wanita yang mengejar-ngejarnya. Biar amarah sudah membakar ubun-ubun, lagi-lagi aku masih diam saja, bahkan masih bisa menyambutnya dengan pelukan selebar daun pintu. Dengan sempurna, aku menyembunyikan seluruh perasaan yang bercampur aduk itu: marah, cemburu, kesal dan takut.
“Tindakan untuk diam ini sering terjadi karena seseorang takut menyinnggung perasaan orang lain atau khawatir terlihat lemah di mata orang lain,” kata Dra. Endang Parahyanti, M.Psi, psikolog, Faktor budaya juga berpengaruh. Misalnya, di beberapa budaya, rasa marah, cemburu dan takut, pantang diekspresikan agar tak mendapat label negatif.
Aku sering berpikir kalau mengungkapkan kemarahan bisa berefek buruk bagi diriku. Jangan salah dan memang kenyataannya aku salah dalam hal ini. Ternyata, tidak mengungkapkan justru menyebabkan efek yang jauh lebih buruk!!! And ... memendam perasaan atau emosi tidaklah manusiawi karena pasti ada yang dikorbankan. Baik dari diri sendiri atau orang lain (tapi banyak kitanya yang rugi). Juga bisa bikin beban kian menumpuk. Ketika luber sak luber-lubernya, hasilnya lebih merugikan.
To the point guys, sebaiknya ekspresikan perasaan kalian yaa.!!! Jangan takut, kita tetap bisa mengungkapkan tanpa perlu menyinggung perasaan orang lain. Coba dech simak beberapa tips yang udah aku kumpulin dari berbagai sumber soal mengekspresikan diri. Jika dilakukan dengan tepat, mengungkapkan perasaan akan memperkuat rasa percaya diri dan bikin kita-kita putus pertemanan dengan yang namanya “depresi”.
3 bahaya terselubung
Waspadai tiga hal yang bisa bahayakan jiwa ini:
  1.Menurut penelitian, kondisi emosional yang tak seimbang punya pengaruh terhadap timbulnya penyakit kanker.
 2.Stresssss, depresi dan rasa takut bisa memperhebat gejala depresi serta memperburuk penyakit.
  3. Amarah yang terus menerus bisa menimbulkan efek negatif terhadap sistem kekebalan tubuh.
Teruss ... caranya gimana biar engga dapet bahaya kaya diatas?
Okee.. ini ada beberapa cara dan semoga bisa ngebantu kamu biar mau “mengekspresikan diri” J
4 cara Buka Mulut yang benar
Lakukan cara cerdas ini dan lihat hasilnya!!
   1.Asertif = ungkapkan apa yang perlu diungkapkan dengan cara tepat. Jangan pendam perasaan atau terlalu agresif dalam mengekspresikan perasaan.
  2.Tak berpura-pura = utarakan semua yang memang orang lain harus tau mengenai kamu dengan perkataan yang jujur dan tanpa kepura-puraan.
    3.Selalu berpikir positif = selain rasa percaya diri, pemikiran dan sikap positif dapat mempengaruhi penampilan. Semakin kamu merasa yakin dan tak mengkhawatirkan pandangan orang lain, kamu akan makin merasa nyaman.
    4.  Realistis = bersikaplah apa adanya, akui dan kenali apa yang menjadi kelebihan kamu. Berbanggalah sama apa yang kamu punya dan hentikan menjadi orang lain. Tak ada manusia yang sempurna. Daripada memandang rendah diri sendiri, lebih baik menggali potensi diri semaksimal mungkin.

Well .. siap mencoba kan? Semoga sukses dan shared it yaa J